RUNING TEKS

TUKANG BERSATU KONSTRUKSI MAJU

4 Januari 2011

DONASI untuk PTKI tangerang

Anda Dapat mengirimkan donasi untuk PTKI dengan cara kirim SMS ke 3477 dengan format:

BintangUsernameKomentar Anda
Kirim ke 3477
Contoh:Bintang PTKITangerang Memajukan Tukang Tangerang
Untuk kemajuan Blog ini dan perkembangan PTKI Tangerang
ditunggu donasinya ya...

PESBUK JAWA

Mau pesbukan nganggo boso jowo :

QR CODE Blog PTKI Tangerang dapat di buka via HP

Penggunaan QR Code: Download kaywa reader untuk handphone anda : disini Foto pakai Handphone anda gambar diatas dan langsung kaywa reader akan membawa anda ke situs blog PTKI. Blog PTKI Tangerang dapat di buka via HP )*Untuk Hp yg suport java.

VISI DAN MISI PTKI

VISI PTKI TERWUJUDNYA TUKANG KONSTRUKSI INDONESIA YANG HANDAL, BERMORAL DAN PROFESIONAL DALAM MEREBUT PASAR DUNIA. MISI PTKI
1. Meningkatkan SDM tukang konstruksi melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman bekerja; 2. Menyelenggarakan jaringan kerja di tingkat lokal dan interlokal dalam rangka mengisi kebutuhan jasa tenaga kerja;
3. Meningkatkan dominasi tenaga kerja tukang konstruksi di tingkat interlokal;
4. Turut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan tukang konstruksi;
Paguyuban ini adalah milik bersama bagi anggota PTKI
1. Penciptaan peluang kerja ke luar negeri bagi para anggota;
2. Kerjasama dengan pihak perbankan/ Koperasi BMT dalam melayani simpan dan pinjam bagi anggota PTKI;
3. Peningkatan kompetensi dan sertifikasi bagi para anggota;
4. Ikut serta dalam mendukung program pemerintah dalam Gerakan Nasional Pelatihan Konstruksi pada tahun 2011-2014;
5. Penciptaan Peluang usaha;
6. Peningkatan jumlah anggota dan cabang di daerah.
7. Melakukan seminar dan sarasehan tukang konstruksi;
8. Mengikuti lomba tukang nasional dan berusaha meraih juara pada event event nasional.

Apa Paguyuban Tukang Konstruksi Indonesia (PTKI) itu ?

seperti yg sering kita terima pertanyaan itu,baik melalui lisan maupun media lainya: Apa Paguyuban Tukang Konstruksi Indonesia (PTKI) itu ? dan sekarang baru kita bisa menjawabya bahwa: PTKI adalah suatu paguyuban yang anggotanya terdiri dari para tukang, para pembantu tukang, para mandor, para pengawas pekerja konstruksi, dan para pemerhati serta stake holder di bidang konstruksi yang peduli dan berkeinginan meningkatkan kompetensi demi kemajuan dan kesejahteraan para tukang konstruksi. Latar belakang Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa persaingan dunia kerja semakin ketat, termasuk didalamnya masalah ketenaga kerjaan di bidang konstruksi. Lebih-lebih lagi setelah dibukanya kran globalisasi seperti AFTA, dan lain-lain yang memungkinkan tenaga kerja asing di bidang konstruksi masuk ke Indonesia. Dengan keadaan yang seperti itu para tukang konstruksi mau tidak mau harus segera berbenah diri untuk menghadapi persaingan global, jangan sampai kita hanya menjadi penonton dalam pembangunan disebabkan karena kalah dalam persaingan, atau kita hanya menjadi pijakan di tingkat terbawah yang pada akhirnya kesejahteraan para tukang konstruksi Indonesia berada di posisi paling bawah. Untuk tujuan peningkatan kesejahteraan para tukang konstruksi inilah perlu dibentuk Paguyuban Tukang Konstruksi Indonesia (PTKI) sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan kegiatan-kegiatan dalam rangka untuk mencapai tujuan tersebut. Para pemrakarsa telah membentuk paguyuban yang disebut Paguyuban Tukang Konstruksi Indonesia (PTKI) dan didaftarkan secara resmi sebagai organisasi melalui Notaris Indriana SH, M Kn. Notaris di Jakarta, dengan nomor 08/SIS-IN/VII/2008. tanggal 10 Juli 2008. dan telah disebarluaskan melalui lembaran negara no. AHU-94- AH.0106 Tahun 2008 melalui KEP MEN HUK dan HAM. pada Departemen Kehakiman, PTKI diharapakan dapat digunakan untuk menampung aspirasi, usulan-usulan, dan berbagai-macam permasalahan yang berkaitan baik dengan masalah konstruksi maupun tukang konstruksi dan mencarikan solusi / mengusahakan akan tindakan penyelesaaiannya secara adil dan bijaksana untuk kepentingan bersama. Maksud pembentukan Pembentukan PTKI dimaksudkan untuk menampung segala aspirasi para tukang konstruksi termasuk permasalah yang dihadapi pada saat ini baik masalah konstruksi maupun tukang konstruksi dan menyelesaiakan masalah melalui berbagai cara dengan adil dan bijaksana secara seimbang. Tujuan Tujuan pembentukan PTKI adalah tercapainya kehidupan yang sejahtera bagi para anggota melalui peningkatan kompetensi dan pengalaman kerja, bekerja secara berkesinambungan dengan perlindungan kerja dan pelaksanaan tugas yang seimbang sesuai peraturan kerja. Sasaran-sasaran Sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam pembentukan PTKI ini antara lain adalah : • Mendapatkan kontinutas pekerjaan setiap saat yakni terhindar dari kosongnya pekerjaan bagi para tukang konstruksi; • Mendapatkan upah kerja yang layak sesuai dengan bidang tugas yang dilaksanakan; • Mendapatkan jaminan kesehatan baik saat bertugas maupun diluar tugas; • Meningkatnya kompetensi baik melalui pengalaman kerja, sertifikasi maupun pendidikan dan pelatihan secara murah atau tanpa biaya. • Mendapatkan kebebasan dan tempat/wadah untuk menyampaikan pendapat, / aspirasi dalam rangka penyelesaian masalah yang dilakukan secara adil dan bijaksana. Demikian semoga menjadi paham.Untuk lebih jelasnya silahkan juga simak program program kami. Terimakasih.

3 Januari 2011

ptki maju terus, selamat tahun baru, semoga sukses selalu,,,,,, dan maju selalu untuk para tukang, untuk para tenaga kerja konstruksi, untuk dunia jasa konstruksi indonesia...amin

FOTO KEGIATAN PELATIHAN

UNTUK YANG LAINYA: http://www.ziddu.com/download/13234131/S4031434.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234132/S4031441.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234133/S4031442.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234134/S4031443.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234135/S4031436.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234136/S4031437.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234137/S4031438.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234138/S4031440.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234139/S4031439.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13234140/S4031435.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235116/S4031446.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235117/S4031451.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235118/S4031450.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235119/S4031445.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235120/S4031444.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235121/S4031448.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235122/S4031449.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235123/S4031453.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235124/S4031452.JPG.html http://www.ziddu.com/download/13235125/S4031447.JPG.html

1 Januari 2011

Aneka tips Untuk TUKANG

  • » Penutup Dinding
    • Kuat tekan penutup dinding (seperti plester dan acian) harus lebih rendah atau paling tidak sama kekuatannya dan lebih elastis dibandingkan dengan material pembentuk dinding (seperti bata, dll) untuk mencegah terjadinya retak.

  • » Segregasi
    • Segregasi adalah pemisahan agregat kasar dari adukannya akibat campuran yang kurang lecak.


      Penyebabnya :
      1. Slump yang terlalu rendah
      2. Gradasi agregat yang kurang baik
      3. BJ agregat kasar >> BJ agregat halus
      4. Agregat halus terlalu sedikit
      5. Campuran beton terlalu kering atau terlalu basah
      6. Tinggi jatuh pengecoran terlalu tinggi
      7. Penggunaan alat penggetar terlalu lama

      Penanggulangannya :
      1. Hindari perjalanan campuran beton yang terlalu tinggi dan atau terlalu jauh
      2. Membuat rancangan campuran yang memadai, dengan atau tanpa bahan admixture
      3. Merubah/mempertinggi slump dan kelecakan beton dengan cara menambah bahan
  • » Bleeding
    • Bleeding adalah “Mixing Water” yang naik ke permukaan beton sesaat setelah beton selesai di cor dan partikel agregat kasar turun ke bawah.

      Penyebabnya :
      1. Campuran terlalu basah (W/C ratio terlalu tinggi) atau adanya penambahan air pada saat pengecoran
      2. Rancangan campuran beton yang kurang baik sehingga tidak cukup material halus untuk menahan “laju” air ke permukaan beton.

      Penanggulangannya :
      Manambah kandungan “finer” antara lain dengan :
      1. Mengkombinasi pasir kasar dengan pasir yang lebih halus atau dengan Abu batu. Tujuan dari penambahan ini agar campuran beton lebih “kohesif”
      2. Menaikkan jumlah semen (sampai batas tertentu). Dari penambahan ini maka admixture yang dibutuhkan untuk menjaga workabilitas akan bertambah.
  • » Shrinkage Crack
    • Shrinkage (susut) adalah :
      1. Perubahan volume beton ke arah yang lebih kecil akibat mengeringnya beton pada waktu mengeras.
      2. Menyebabkan terjadinya retak pada beton. Retak dapat berbentuk retak rambut atau retak antara 1-2 mm dan biasanya retak ini dikategorikan retak non-struktural.
      3. Shrinkage biasanya berlangsung hingga 3 hari.
      Penyebabnya :
      1. Faktor air semen (FAC) terlalu tinggi.
      2. Pemakaian semen terlalu banyak.
      3. Modulus kehalusan agregat tidak memenuhi syarat.
      4. Intensitas pengadukan yang kurang baik.
      5. Kelembaban udara.
      Penanggulangannya :
      Penggunaan curing compound untuk memperkecil resiko shrinkage cracking.
      Type curing compound yang dapat digunakan :
      1. Sodium silicate based material.
      ~ Meresap ke dalam beton.
      ~ Mempercepat proses hidrasi semen yang ada di permukaan struktur sehingga retak akibat susut beton dapat di hindari.
      ~ Agar lebih sempurna, penggunaan/penyemprotan harus diulang antara 1-3 hari.
      2. Wax based material.
      ~ Membentuk lapisan membran di permukaan beton.
      ~ Lapisan membrane tersebut akan mengatur kecepatan evaporasi.
      ~ Untuk aplikasi beam, coloum, menggunakan clear curing compound.
      ~ Untuk aplikasi jalan beton semen sebaiknya menggunakan white pigmented
  • » Bug Holes
    • Bug holes adalah rongga (lubang) kecil yang timbul pada permukaan beton yang sudah mengering.


      Penyebabnya :
      Bug holes terjadi akibat udara yang “terjebak” didalam beton. Udara didalam beton timbul akibat proses mekanisme saat pengadukan beton. Rata-rata beton normal memiliki kandungan udara sebesar 2%.
      Penanggulangannya :
      1. Penggunaan mold oil yang tidak bersifat “sticky” seperti water based mold oil dapat membantu mengurangi bug holes.
      2. Dalam penggunaan water based mold oil harus sesegera mungkin (maks. 6 jam) dilanjutkan dengan pengecoran.
      3. Memodfikasi mix design agar beton lebih kohesif diantaranya dengan menaikkan kadar pasir sehingga dapat me minimize bug holes.
      4. Mengingat posisi flens yang miring dan cenderung menghambat udara untuk keluar sehingga bug holes tidak seluruhnya hilang, dapat diperbaiki dengan finishing untuk memperbaiki tampilan girder.
  • » Efflorescence (pengkristalan)
    • Penyebab:
      Akibat garam-garam yang bersifat alkali terbawa kepermukaan plesteran, beton atau batako. Bila kristal-kristal tersebut muncul dibawah lapisan cat dan disertai kelembaban tembok akan menyebabkan lapisan cat rusak. Pencegahan:
      1. Pengecatan dilakukan setelah tembok atau plesteran atau beton telah kering sempurna dimana kadar alkali dan kadar air dari permukaan tersebut telah memenuhi syarat yang ditentukan.
      2. Permukaan yang mengandung kristal dari garam-garaman harus dibersihkan terlebih dahulu dan dibiarkan sampai tidak keluar lagi.
      Perbaikan:
      1. Bila pengkristalan belum merusak lapisan cat, bersihkan dengan kain basah dan keringkan.
      2. Amplas permukaan cat agar lebih porous (pori-pori terbuka) sehingga air dan garamgaraman mudah keluar. Setelah pengkristalan tidak terjadi lagi lakukan pengecatan ulang.
      3. Bila pengkristalan telah merusakkan lapisan cat maka harus dilakukan pengerokan sampai dasar, bersihkan permukaan sampai pengkristalan tidak terjadi lagi dan lakukan pengecatan ulang.
  • » Water spot (bercak-bercak seperti basah)
    • Penyebab:
      Penggunaan plamir yang belum kering sempurna dan kemudian diberi lapisan cat, maka sisa-sisa air dari plamir tersebut terjebak diantara dua lapisan plamir dan cat sehingga menyebabkan timbulnya bercak seperti basah. Pencegahan :
      1. Permukaan yang baru dicuci dengan air atau kena air hujan harus dibiarkan kering sempurna.
      2. Interval antar lapisan diusahakan cukup lama untuk memberi kesempatan pada lapisan sebelumnya kering sebelum diberi lapisan berikutnya. Setiap lapisan cat diusahakan setipis mungkin agar pengeringan lebih sempurna.
      3. Hindarkan pengecatan waktu cuaca buruk (hujan, mendung atau lembab) atau pada permukaan yang langsung terkena sinar matahari.
      Perbaikan:
      1. Amplas permukaan lapisan cat agar lebih porous sehingga air dapat dengan mudah keluar.
      2. Bila jamur telah tumbuh pada bagian-bagian yang basah tersebut, cuci dengan kaporit dan kemudian lap dengan kain basah untuk menghilangkan sisa-sisa kaporit.
      3. Biarkan mengering sempurna sebelum dilakukan pengecatan ulang, bila dirasa perlu beri lapisan Wall Sealer yang sesuai.
  • » Blistering (menggelembung)
    • Penyebab:
      1. Cat bermutu tinggi mempunyai lapisan cat yang rapat dan plastis, sehingga terdapat air atau cairan lain yang tertahan dibawahnya dapat mengakibatkan menggelembungnya lapisan cat tersebut.
      2. Pengecatan pada permukaan yang basah akan mengakibatkan berkurangnya daya lekat lapisan cat, sehingga kemungkinan terjadinya gelembung-gelembung akan lebih besar. Solvent (pengencer) dapat tertahan dibawah lapisan cat bila pengecatan dilakukan sekaligus tebal dan langsung terkena sinar martahari.
      3. Lapisan cat paling atas akan mengering lebih cepat, sedangkan lapisan bawah masih mengandung banyak solvent yang akan menguap. Uap solvent (pengencer) tersebut akan terjebak dibawah lapisan yang telah kering dan mendesak lapisan tersebut sehingga terjadi gelembung. Pencegahan :
      1. Permukaan yang baru dicuci dengan air atau kena air hujan harus dibiarkan kering sempurna.
      2. Interval antar lapisan diusahakan cukup lama untuk memberi kesempatan pada lapisan sebelumnya kering sebelum diberi lapisan berikutnya. Setiap lapisan cat diusahakan setipis mungkin agar pengeringan lebih sempurna.
      3. Hindarkan pengecatan waktu cuaca buruk (hujan, mendung atau lembab) atau pada permukaan yang langsung terkena sinar matahari.
      Perbaikan :
      1. Jika terlalu banyak gelembung yang terbentuk, maka lapisan cat harus dikerok seluruhnya.
      2. Bersihkan permukaan, kemudian berilah lapisan cat dasar bilamana diperlukan sebelum dilapisi cat akhir.
      3. Bila gelembung yang terjadi sedikit, maka perbaikan hanya pada bagian yang menggelembung saja.
  • » Retak pada dinding
    • Kondisi retak pada dinding ada dua macam yakni retak struktur dan retak rambut :

      1. Retak struktur :
      • Retakan lebar
      • Ukuran retakan > 1mm
      • Terjadi akibat pergerakan tanah dibawah pondasi.
      • Bila retakan > 2 mm, harus dilakukan perbaikan dengan merenovasi konstruksi fisik bangunan

      2. Retak rambut
      • Retakan bercabang-cabang
      • Ukuran retakan < 1mm
      • Terjadi akibat:
      • Pekerjaan acian yang tidak sempurna misalnya aplikasi saat dinding dalam kondisi panas sehingga ikatan acian belum sempat menyatu dengan plesteran sudah kering terlebih dahulu
      • Acian semen yang tipis dan belum kering kemudian dilapisi lagi dengan acian
      • Cat yang digunakan tidak memiliki elastisitas yang baik.
      • Pencegahannya lakukan penyiraman air sampai jenuh terlebih dahulu pada bidang-bidang yang akan di aci agar kondisi dinding lembab
  • » Retak akibat penyusutan pada dinding

    • Retak ini disebabkan oleh :
      1. Beton, plesteran dan acian yang dibuat terlalu banyak air sehingga pada saat pengeringan akan terjadi proses penyusutan.
      2. Dalam jangka waktu lama batu bata mengalami pemuaian
      3. Retak akibat muai susut seperti ini sering terjadi pada sambungansambungan yang lemah seperti sudutsudut pada jendela.
  • » Pergerakan pondasi atau dinding

    • Pergerakan struktur akan terjadi apabila :
      1. Pondasi bangunan tidak stabil, seperti satu bagian menurun akibat dari bagian lain yang kondisinya tidak baik.
      2. Karena pergerakan struktur ditandai dengan retak secara diagonal.
  • » Retak akibat pergerakan struktur

    • Retak ini disebabkan oleh :
      1. Bangunan tersebut menerima beban terlalu berat.
      2. Batas toleransi berubahnya balok struktur adalah maksimum L/360 bentang yang banyak terjadi pada struktur.
      3. Retak akibat balok struktur yang melengkung ditandai oleh retak horizontal sepanjang pasangan bata diantara bentang balok.
      4. Pergerakan dinding dapat juga terjadi oleh akar pohon yang mengangkat pondasi bangunan tersebut atau terjadi penurunan pada tanah yang bersebelahan dengan bangunan tersebut.
  • » Retak pada plester

    • Retak ini disebabkan antara lain oleh :
      1. Pasir dengan kadar lumpur dan organik yang tinggi.
      2. Terlalu banyak/sedikit semen
      3. Terlalu banyak/sedikit air
      4. Persiapan substrate yang buruk
      5. Dinding terlalu kering
      6. Aplikasi pada cuaca panas yang sangat terik dan tiupan angin kencang.
  • » Retak pada pertemuan dinding

    • Retak ini disebabkan oleh :
      Plesteran menutupi dua bidang yang berbeda, seperti misalnya pasangan bata dan permukaan beton.

      Pencegahan :
      1. Diantara kedua permukaan yang berbeda tersebut harus dibuat dilatasi.
      2. Pada tempat yang dibuat dilatasi tersebut diisikan besi strip, fiber glass atau rubber sealent untuk memperkuat plester.
      3. Daya rekat spesi pasangan bata pada sudut-sudut pertemuan dinding harus kuat karena pada tempat-tempat seperti ini rawan terjadi retak.
  • » Retak akibat pemasangan conduit

    • Retak ini disebabkan oleh :
      Chapping untuk menanam kabel (conduit).

      Pencegahan :
      1. Sebaiknya conduit dibuat paling tidak satu hari sebelum dinding diplester dan chapping dilakukan pada permukaan bata.
      2. Pastikan pekerjaan conduit telah selesai sebelum memulai pleteran dinding pada kedua sisinya.
  • » Retak akibat ketebalan plesteran

    • Retak ini disebabkan oleh :
      Perbedaan ketebalan plesteran akan menyebabkan penyusutan dan pengeringan yang berbeda dan akibatnya akan terjadi retak pada plesteran yang paling tipis terutama pada sudut.

      Pencegahan :
      Plesteran dibuat dengan ketebalan yang sama pada semua bagian.
  • » Material yang baik
    • Pada dasarnya campuran yang baik dapat diperoleh bila material-material dicampur/diaduk sampai merata sesuai perbandingan dan memiliki mutu yang baik antara lain:
      • Pasir yang mutunya baik, misalnya bebas lumpur/kandungan tanah atau bahan organik lainnya
      • Batu kali/split bersih dan ukuran butirannya sesuai keperluan
      • Air cukup bersih dan mempunyai pH netral/tidak asam maupun basa
  • » Pengujian

    • Pengujian Kandungan Lumpur Dalam Pasir
      Syarat:
      Menurut Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971, agregat halus (pasir) tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%.


      Pengujian Kandungan Organik Dalam Pasir
      Syarat:
      Menurut Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971, agregat halus (pasir) tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak dan harus dibuktikan dengan percobaan warna dengan menggunakan larutan NaOH 3% dibandingkan dengan warna standar sesuai ASTM C 40 (warna muda adalah memenuhi syarat).
  • » Tips mendapatkan beton berkualitas
    • Beton yang baik dihasilkan dari hasil adukan yang merata dari kualitas dan proporsi bahan baku yang digunakan (semen, pasir, batu split dan air). Pemakaian air yang berlebihan dapat mengakibatkan porositas dan penurunan kualitas beton. Demikian pula, pemakaian semen yang berlebihan tidak akan memberikan kontribusi yang maksimal pada mutu beton.
  • » Tips cara penyimpanan material
    • Semua material yang akan digunakan untuk pengerjaan beton harus tersimpan teratur dan terlindung terhadap kontaminasi dari kotoran, air dan cairan.
    • Material harus dilindungi dari kontak langsung dengan bahan yang memiliki kandungan manis, seperti cairan gula atau air tebu.
  • » Penggunaan pasir laut untuk campuran semen
    • Pasir laut / pantai mengandung banyak mineral dan garam dan jangan digunakan untuk mencampur semen karena kandungan garam akan mengakibatkan karat pada baja / besi dari beton bertulang.
  • » Warna semen tidak berhubungan dengan kekuatannya
    • Sebagian dari masyarakat kita masih percaya bahwa semakin gelap warna semen semakin kuat daya rekatnya. Ini adalah pengertian yang keliru, karena warna tidak ada hubungannya dengan kekuatan. Gelap tidaknya warna semen semata-mata disebabkan oleh karakter bahan-bahan baku yang digunakan untuk proses produksinya, sama-sekali tidak berhubungan dengan kualitas semen yang dihasilkan.
      Kebiasaan yang keliru yaitu menggunakan standar warna untuk menentukan takaran pemakaian semen dan orang memilih semen yang warnanya lebih gelap untuk menurunkan jumlah semen yang digunakan, akibatnya kualitas campuran yang dihasilkan menurun.
sumber : http://www.sementigaroda.com/?module=cementtips